Penyambungan Hot Splicing Conveyor Belt

Jual Conveyor Belt

RSM sebagai Agen Resmi menjual conveyor belt merk BANDO, HABASIT dan sabuk conveyor murah lainnya

Jual Spareparts Conveyor

RSM menjual spareparts conveyor dan aksesoris conveyor lainnya

Penyambungan Hot Splicing Conveyor Belt

Conveyor belt Anda robek atau putus saat dioperasikan? Tak usah panik. Kecelakaan atau kerusakan di rangkaian conveyor belt sesungguhnya cukup lumrah, apalagi jika conveyor belt Anda sudah digunakan dalam waktu lama. Untuk memperbaikinya, ada beberapa metode. Dan salah satu yang paling populer adalah penyambungan hot splicing conveyor belt.

Metode hot splicing conveyor belt yang juga akrab disebut vulkanisir ini memiliki banyak keunggulan terutama dari segi ketahanan terhadap abrasi, tekstur, dan keawetan. Tapi, bukan hanya itu.

Ada banyak lagi kebaikan dan karakteristik metode penyambungan hot splicing conveyor belt yang akan berguna untuk diketahui baik sebagai langkah antisipasi maupun perbaikan. Apa saja?

 

SUPPLIER CONVEYOR

PT Ranadityo Sukses Makmur (RSM) adalah perusahaan Indonesia yang menjadi Agen Resmi dan Partner Exclusive dari berbagai brand terkenal yang menyediakan industrial products dan industrial services, seperti :

  1. JASA PEMBUATAN CONVEYOR
  2. JUAL CONVEYOR SPAREPARTS
  3. TAM PETROLATUM TAPE
  4. COMPOSITE WRAPING
  5. JASA PROTEKSI KATODIK
  6. JASA FRP LINING
  7. JASA INJEKSI BETON
  8. JASA GROUTING BETON
  9. JASA CAT ANTI KOROSI
  10. JASA ONLINE LEAK SEALING
  11. JASA WATERPROOFING

Hubungi Tim Sales kami : (021) 7823856 / 0855-808-5555

 

JASA FABRIKASI CONVEYOR

Selain menyediakan Jasa Perawatan Conveyor Belt, RSM juga melayani jasa Fabrikasi Conveyor dengan berbagai jenis, yaitu :

  1. Pembuatan Crusher Conveyor System
  2. Pembuatan Mobile Crusher System
  3. Pembuatan Barge Loading Conveyor System
  4. Pembuatan Loading & Unloading Conveyor
  5. Pembuatan Transfer Conveyor System
  6. Pembuatan Weight Bridge System
  7. Pembuatan Belt Conveyor
  8. Pembuatan Roller Conveyor
  9. Pembuatan Apron Conveyor
  10. Pembuatan Magnetic Conveyor
  11. Pembuatan Bucket Conveyor
  12. Pembuatan Chute Conveyor
  13. Pembuatan Chain Conveyor
  14. Pembuatan Vibrating Conveyor

 

Hot Splicing Conveyor Belt

Metode penyambungan hot splicing conveyor belt kerap pula disebut dengan metode vulkanisir panas. Sebabnya, ada juga metode metode vulkanisir dingin yang diberi nama cold splicing.

Penyambungan belt conveyor menggunakan perangkay hot splicing adalah suatu metode penyambungan dengan menggunakan alat press vulkanisir dan ‘memasak’ kembali rubber belt agar mencapai tingkat kelembekan yang  pas untuk bisa disambung dengan belt lama atau baru yang telah dipersiapkan. Teknik ini butuh kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi, juga seperangkat alat khusus, sehingga dibutuhkan tenaga jasa ahli untuk melakukannya.

 

Bahan Hot Splicing Conveyor Belt

Ada beberapa bahan dan material yang khusus dan umum perlu dipersiapkan sebelum melakukan penyambungan hot splicing conveyor belt.

Yang pertama adalah bahan-bahan khusus yang hanya bisa Anda peroleh di toko perlengkapan conveyor. Yaitu solution (jenis lem khusus hot splicing), tie gum alias uncured cover rubber (gulungan pelapis belt saat proses ‘pemasakan’, ), lalu uncured immediate rubber selaku top/bottom cover.

Adapun pistol pemanas dan sebagainya biasanya sudah disediakan oleh jasa teknisi khusus. Menyusul, adalah perlengkapan-perlengkapan pertukangan yang wajib ada seperti belt tensioners untuk mengatur tekanan belt, Chain winch,  Screw clamps, meteran pengukur, penggaris logam besar dan kecil, flat angle, plumb line, krayon putih untuk proses drawing, pisau sekurang-kurangnya 6 inci, ply lifter, gunting, vulcanizer press, cable drum, cement brush, dan yang tak kalah penting adalah kacamata khusus (goggles).

 

Sebelum Memasang Hot Splicing Conveyor Belt

#1. Patuhi SOP

Sebelum pihak teknisi memulai, biasanya ada SOP (Standard Operational Procedure) yang dikomunikasikan agar kegiatan pemasangan berjalan lancar. Misalnya adalah memastikan jendela dalam keadaan terbuka, suhu ruangan tidak boleh terlalu dingin atau panas, dan lain-lain. Jangan berimprovisasi di luar SOP yang sudah diberikan.

 

#2. Perhatikan Masa Tenggang/Kedaluarsa Material

Masa tenggang material sangat menentukan kualitas penyambungan. Bukan hanya itu, material lem atau gulungan top/bottom cover yang sudah kedaluarsa rentan membawa bahaya ketika terhirup atau tersentuh. Telitilah membaca tanggal di kaleng lem, serta memastikan kualitas gulungan belt. Untuk amannya, gunakan jasa penyedia sparepart dan pemasangan conveyor yang terpercaya dan tersertifikasi ISO.

 

#3. Pastikan Alat atau Mesin Aman

Selalu Pastikan Alat atau mesin yang anda gunakan dalam keadaan normal. Lakukan pengecekan fitur-fitur mesin masih berfungsi dengan baik. Sebabnya, peralatan yang cacat sangat rentan membawa kecelakaan kerja bagi pihak teknisi maupun operator.

 

#4.  Jaga Kebersihan Selama Proses Pemasangan

Agar tidak menjadi masalah setelah proses pemasangan, pastikan lingkungan kerja dalam keadaan bersih. Peralatan yang terkena lem atau minyak bisa dicuci dengan larutan solvent, juga menyapu dan mengepel area di sekitar conveyor dengan cairan pembersih non-flammable (tidak beralkohol).

 

 

Penyambungan Hot Splicing

Lalu, bagaimana proses penyambungan hot splicing conveyor belt? Begini tahap-tahapnya setelah semua peralatan dan material berhasil dikumpulkan dan diperiksa kualitasnya.

 

#1. Drawing

Supaya proses pemotongan dan pengupasan belt tidak sulit dan akurat, diperlukan garis bantu. Di sinilah peran white marker/krayon putih yang tadinya kita persiapkan. Gambar ini mengikuti rumus kalkulasi berdasarkan thickness/length.

 

#2. Cutting and Peeling

Kekuatan belt sangat tergantung pada canvas, sehingga hangan sampai terpotong. Proses pemotongan ini biasa menggunakan cutter, lalu diikuti gunting untuk area-area yang butuh dirapikan atau sulit dijangkau. Hati-hati mengikuti garis yang sudah ditentukan oleh marker, lalu kupas lapisan belt.

 

 #3. Grinding

Grinding alias penggerindaan bertujuan untuk membuka pori-pori tie gum. Hal yang perlu diperhatikan pada saat proses penggerindaan ini adalah jangan sampai menggerinda terlalu dalam yang dapat mengakibatkan canvas ikut tergerinda.

Hasil akhir dari penggerindaan ini haruslah permukaan yang kasar. Setelah diberi proses grinding, gosok lagi dengan scratch brush.

 

 #4. Cleaning

Area yang akan diberi lapisan lem harus bebas kotoran. Karenanya, bersihkan permukaan belt dengan sikat kawat. Kemudian ulang lagi, tapi kali ini menggunakan kain lap yang telah dibasahi larutan toluene. Gunakan bahan kain lap yang tidak meninggalkan serat kain maupun serbuk di area conveyor.

 

#5.  Cementing

Di tahap inilah lapisan solution atau lem mulai digunakan. Pengeleman dilakukan dengan cara mengoleskan lem ke permukaan sambungan hingga merata. Untuk dicatat, pengeleman harus ditekan agar lem masuk kedalam pori-pori canvas. Kemudian lakukan lagi pengolesan lem ke permukaan tie gum hingga benar-benar merata ke seluruh conveyor yang akan diberi sambungan.

 

#6. Tie Gum Assembling

Di tahap ini, gulungan tie gum mulai dibuka dan digunakan. Lakukan pemasangan tie gum di permukaan sambungan top cover. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengeleman lanjutan antara permukaan sambungan yang telah ditutup tie gum.

 

#7. Joining

Proses ini opsional dan sangat bergantung pada keperluan atau tingkat kerusakan belt. Misalnya jika Anda ingin menyambungkan belt demi keperluan upgrade supaya rangkaian conveyor lebih panjang. Lakukan pemasangan plastik sebelum merekatkan belt. Kemudian tempelkankedua ujung sambungan, berikan marking berupa garis center pada kedua ujungnya. Lalu lepaskan lapisan plastik untuk merekatkan keduanya.

 

#8. Cover Rubber Assembling

Pemasangan cover rubber biasa dilakukan pada bagiam ujung sambungan top dan cover rubber. Tebal cover rubber wajib sesuai/pas dengan tebal top dan bottom cover rubber belt conveyor supaya tidak terjadi error saat pengoperasian conveyor.

 

#9. Press Curing

“Curing” adalah proses yang sering membuat metode ini sering disebut pemasakan. Lakukan pemasakan belt yang telah terpasang dengan cara menghidupkan stop kontak pada box control mesin vulcanizer. Pelan-pelan, suhu yang tinggi akan melelehkan tiga material tadi sehingga menyatu menjadi satu material yang kokoh dan erat.

 

#10.  Checking

Dan inilah tahapan akhir dari penyambungan hot splicing yaitu pemeriksaan. Proses checking ini meliputi memeriksa kelurusan, appearance, tebal, lebar dan panjang belt conveyor. Jika dirasa ada yang kurang, pihak teknisi biasanya akan memberikan kustomisasi atau perbaikan untuk memastikan mesin conveyor tetap berjalan lancar.

 

Jasa Splicing Conveyor Belt

Penyambungan hot splicing conveyor belt butuh material, peralatan, dan juga teknik khusus sehingga tidak sebaiknya digunakan oleh non-profesional. Lagi pula, dewasa ini sudah banyak jasa kontraktor conveyor yang sekaligus menjual sparepart asli andalan dengan kualitas terbaik.

Dari semua jasa yang ada di pasaran, banyak yang menyatakan bahwa jasa penyambungan hot splicing conveyor belt oleh PT. Ranadityo Sukses Makmur termasuk yang paling aman, efisien, efektif, dengan tarif yang masuk akal. One stop solution untuk semua kebutuhan conveyor Anda, hubungi customer service kami untuk informasi lebih lanjut.

Konsultasi ?

Call Us : (021) 7823856
0855-808-5555

Related Posts

Follow Us

About the Author

admin

Related Posts

Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!